Visual
Cuaca cerah di puncak G. Merapi
terjadi pada pagi dan malam hari, sore hari umumnya kabut dan hujan. Angin
bertiup ke segala arah (utara, selatan, barat dan timur), dominan ke arah
timur dan selatan. Suhu udara di sekitar G. Merapi berkisar 16-29 0C. Asap
solfatara berwarna putih tipis hingga tebal, bertekanan lemah, dengan posisi
tegak. Tinggi asap maksimum 400 m, terjadi pada tanggal 1 Maret 2012
pukul 05:30 WIB teramati dari Pos Ngepos. Gambar 1 menunjukan morfologi puncak
dari pos Kaliurang pada tanggal 28 Februari 2012, belum mengalami
perubahan yang signifikan.
Gambar 1. Kondisi Morfologi
Puncak dari Pos Kaliurang (28 Februari 2012)
Kegempaan
pada minggu ini gempa VB terjadi sejumlah 1 kali, gempa guguran 13 kali dan MP
49 kali, sedangkan gempa tektonik tercatat sebesar 25 kali. Jumlah
gempa MP dan VB mengalami penurunan di minggu ini. Gambar 2 menunjukkan
statistik kegempaan selama 1 Januari 2011 hingga 4 Maret 2012.
Gambar 2. Grafik seismik per minggu mulai 1 Januari 2011 hingga 4 Maret 2012
Hasil pengukuran deformasi menggunakan EDM (Electronic Distance Measurement) pada minggu ini menunjukkan belum adanya perubahan jarak yang signifikan antara reflektor-reflektor yang terpasang di puncak G. Merapi (R1, R2, R3, dan R4) terhadap titik tetap di Pos Jrakah, Pos Babadan, Pos Kaliurang, dan Pos Selo.
Gambar 3. Grafik pengukuran EDM Pos
Kaliurang tanggal 1 Januari 2011 – 26 Februari 2012
Hujan tercatat dengan intensitas curah hujan
tertinggi 33 mm/jam, selama 72 menit, di Pos Jerakah pada tanggal
29 Februari 2012. Pada tanggal 1 Maret 2012 pukul 14:30
WIB Pos Kaliurang melaporkan penambahan aliran kategori kecil di K. Gendol. Penambahan
aliran dengan kategori kecil di K. Senowo 2 pada pukul 14:25 WIB
dilaporkan oleh pengamat dari Pos Babadan, sedangkan Pos Selo tercatat terjadi
penambahan aliran kategori kecil di K. Ladon dan K. Juweh pada pukul 14:00 WIB.
Gambar 4. Curah hujan di setiap Pos
Pengamatan pada tanggal 1 Januari 2010 – 4 Maret
2012
II.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan, aktivitas G. Merapi berada dalam kondisi normal. Sehingga
statusnya dinyatakan dalam tingkat “Normal / Level
I”.
III. SARAN
- Dengan masih sering terjadinya guguran berasal dari material-material lepas yang berada di lereng G. Merapi maka masyarakat diharapkan berhati-hati bila melakukan pendakian ke G. Merapi.
- Mengingat hujan masih terjadi masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya lahar.
- Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima
kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar